Selain Keuntungan, Pahami Juga Risiko Investasi Deposito Ini!

Deposito kerab kali dijadikan sebagai pilihan instrumen investasi utama bagi para investor pemula, khususnya adalah ketika mereka ingin mulai mengelola atau mengembangkan modal tersebut sehingga nantinya bisa menghasilkan passive income. Deposito ini mirip seperti tabungan, yaitu Anda hanya perlu menyimpan uang ke bank saja, namun dalam bentuk simpanan berjangka. Khusus untuk jangka waktunya juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing investor. Namun pastinya juga ada risiko investasi deposito ini.

 

Umumnya deposito ini paling mudah untuk digunakan, karena Anda sebagai investor tidak perlu melakukan apa-apa pada uang tersebut, cukup dipercayakan kepada perusahaan penerbitnya saja, maka otomatis nantinya uang akan terkelola oleh mereka. Bahkan jika membandingkan suku bunga deposito dengan tabungan konvensional atau tabungan bank biasa, maka deposito ini menawarkan suku bunga yang relatif lebih besar. Sehingga nantinya akan lebih cepat menghasilkan keuntungan bagi investornya. Bahkan bunganya ini sendiri dapat dicairkan ke rekening berbeda untuk Anda tarik atau nikmati.

 

Namun jangan buru-buru berinvestasi kesini, karena sebenarnya selain potensi keuntungan tersebut, maka di satu sisi investasi yang satu ini juga memiliki risiko. Berikut ini beberapa risiko investasi deposito yang harus diketahui, yaitu :

 

  1. Dana hanya bisa ditarik saat sudah jatuh tempo, seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa pada dasarnya deposito ini merupakan jenis investasi berjangka. Tidak seperti tabungan biasa dimana nantinya uang Anda bisa dengan mudah ditarik atau diambil sewaktu-waktu pada saat membutuhkan uang. Maka deposito ini memiliki vatas waktu jatuh tempo. Jadi jika Anda memilih tempo selama 12 bulan atau 1 tahun misalnya maka uang hanya dapat dicairkan setelah 12 bulan setelah deposito ini, hal ini sengaja ditetapkan oleh bank untuk mempermudah menghitung bunga keuntungan yang diberikan kepada investor.
  2. Ada denda atau penalti, bagaimana jika seandainya sebelum masa kontrak atau tanggal jatuh tempo tersebut habis nantinya uang sudah ditarik oleh investor? Maka akan dikenai dengan denda atau penalti. Penalti ini memang sengaja dibebankan agar nasabah tidak sewaktu-waktu seenaknya akan menarik uang mereka, nilai penaltinya sendiri juga berbeda-beda mulai dari 0,5 hingga 3 persen, tergantung kebijakan dari bank masing-masing sehingga harus dipahami sebelum nantinya Anda menyetujui kontraknya tersebut.
  3. Risiko penghapusan bunga, ada juga risiko lain yaitu kemungkinan kehilangan bunga deposito tersebut, dimana artinya Anda juga tidak akan mendapatkan keuntungan dari investasi ini. Kehilangan bunga sendiri dapat terjadi disebabkan oleh beberapa kondisi, diantaranya adalah saat tidak mematuhi aturan seperti pencairan sebelum kontrak habis atau ketika bank mengalami pailit atau kebangkrutan.
  4. Risiko bank penerbit bangkrut, meskipunbenar jika senadainya dana yang masuk dalan deposito ini aman karena dijamin oleh LPS, namun sebenarnya Lembaga Penjamin Simpanan ini sendiri hanya menjamin lembaga keuangan yang memberikan bunga maksimal 4,25 persen saja. Padahal belakangan ini cukup banyak bank-bank baru yang hadir menawarkan bunga tinggi, di luar yang dijamin oleh LPS. Jika seandainya bank tersebut bangkrut atau pailit, maka mungkin saja nantinya modal atau dana yang sudah masuk kesana otomatis juga akan ikut hangus.
  5. Adanya inflasi dan biaya pajak, meskipun bunga dari deposito ini sendiri lebih besar dibandingkan dengan tabungan biasa, namun hal yang patut Anda ketahui adalah bahwa nilai tersebut tetap tidak sebanding dengan arus inflasi yang ada di Indonesia, bahkan sama saja keuangan akan tetap terkikis dari waktu ke waktu.. sementara itu juga masih dikenaoi dengan biaya pajak. Jadi jika uang deposito lebih dari 7,5 juta rupiah maka akan dikenai dengan pajak hingga 20 persen.
  6. Keuntungannya lebih kecil dibandingkan dengan investasi lain, dibandingkan dengan jenis instrumen investasi yang lainnya, maka untuk deposito ini sendiri memang paling rendah. Ditambah nantinya masih harus membayar beberapa biaya lain seperti administrasi, bunga, sampai dengan pajak.

 

Pertimbangkan lagi jika ingin investasi kesini, karena banyak diantara instrumen lain yang justru lebih menguntungkan. Namun semakin tinggi tingkat keuntungannya, sebenarnya risiko investasi tersebut juga semakin besar. Sekarang ini mudah cek portofolio investasi diantaranya adalah lewat BCA mobile banking.