Bagaimana Cara Mencegah Perilaku Kekerasan Anak?
Perilaku kekerasan dapat muncul dalam diri seseorang sejak masih kanak-kanak.
Hal itu tidak terlepas dari pengaruh lingkungan, tontonan, dan cara orang tua mendidik anak-anak mereka.
Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dendy Satriyo, anak pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, menjadi contoh perilaku kekerasan dapat muncul sejak dini.
Tak hanya Dandy, perilaku kekerasan anak pun jamak ditemui di lingkungan sekolah.
Kekerasan yang biasa dilakukan oleh anak-anak dan remaja adalah perundungan, baik itu fisik maupun verbal.
Para orang tua kadang-kadang menormalisasi hal tersebut sebagai fase pertumbuhan anak.
Padahal, apabila dibiarkan, perilaku tersebut dapat berlanjut hingga dewasa.
Taruna PIP Semarang Mengaku Alami Kekerasan hingga Kencing Darah, Tulang Hidung Geser Lantas, apa yang dapat dilakukan jika seorang anak menunjukkan perilaku kekerasan? Dilansir dari situs resmi American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, setiap kali anak menunjukkan kecenderungan perilaku kekerasan, para orang tua harus segera mengatur evaluasi komprehensif bersama dengan profesional kesehatan mental yang berkualifikasi.
Perawatan dini oleh seorang profesional seringkali dapat membantu.
Tujuan pengobatan biasanya berfokus pada membantu anak untuk belajar bagaimana mengendalikan amarahnya, mengungkapkan kemarahan dan frustrasi dengan cara yang tepat, bertanggung jawab atas perbuatannya, dan menerima konsekuensi.
Selain itu, para orang tua harus dapat mengatasi konflik keluarga, masalah sekolah, dan masalah dengan lingkungan sekitar.
Saran Pakar untuk Bawa Anak Berkendara, Jangan Abaikan Keamanan Studi menunjukkan bahwa banyak perilaku kekerasan dapat dikurangi atau bahkan dicegah jika faktor risiko di atas dikurangi atau dihilangkan secara signifikan.
Yang paling penting, upaya-upaya harus diarahkan untuk secara signifikan mengurangi keterpaparan anak-anak dan remaja terhadap kekerasan di rumah, masyarakat, dan melalui media.
Untuk mengurangi atau menghilangkan risiko anak memiliki perilaku kekerasan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
Berikut adalah strategi untuk mencegah perilaku kekerasan: 1.
Pencegahan kekerasan terhadap anak (penggunaan program seperti pelatihan orang tua, program dukungan keluarga, dan sebagainya).
2.
Pendidikan seks dan program parenting untuk remaja.
3.
Identifikasi dini dan program intervensi untuk remaja yang melakukan kekerasan.
4.
Memantau tontonan kekerasan anak selama waktu layar mereka termasuk internet, tablet, ponsel pintar, TV, video, dan film.
HAN REVANDA PUTRA Pilihan Editor: Apa Penyebab Anak Menjadi Pelaku Kekerasan?